Cara Merawat Pare (Paria) Agar Cepat Berbuah Banyak

Tanaman pare merupakan salah satu jenis dari tanaman hortikultura sayur mayur yang mempunyai sulur berfungsi untuk merambatkan tubuhnya pada pohon atau tiang-tiang ajir buatan. Pohon pare ini banyak tumbuh secara liar di berbagai hutan hujan tropis, hutan liar di pulau Sumatera dan Kalimantan, dan beberapa spesies lainnya telah banyak dilakukan budidaya secara ramah oleh masyarakat petani.

Tanaman pare sangat mudah dibudidaya, dan saya rasa bahwa anda pun dapat membudidayanya secara gampang di sekitar lingkungan tempat anda tinggal, kebun di halaman sekolah atau lingkungan pendidikan, dibudidaya di lingkungan kantor dan beberapa perkebunan hortikultura buah yang memang khusus untuk tanaman buah.

Pada saat hendak melakukan budidaya pare tersebut, maka para petani semestinya harus sudah memiliki dasar pengetahuan seputar tata cara menanam pare yang baik dan benar, tahapan perawatan tanaman, hingga pada proses pemetikan hasil panen dan cara pemasarannya.

Pohon Pare Diberi Tiang Ajir dari Ranting Pohon
Pohon Pare Diberi Tiang Ajir dari Ranting Pohon, Foto Orisinal Oleh: Wahid Priyono (Guruilmuan)

Khusus dalam proses perawatan tanaman pare, sebaiknya ada beberapa hal penting yang harus anda lakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Penyiraman Tanaman, hal ini mutlak dilakukan. Siramlah tanaman pare pada masa pertumbuhan awal, atau pada saat pembenaman biji ke dalam tanah, maka sebaiknya lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi atau sore hari. Tujuan penyiraman untuk memastikan bahwa tanah tetap lembab dan tercukupi kandungan air di dalam tanah. Karena bagaimanapun juga air berfungsi sebagai zat pelarut berbagai unsur hara makro maupun unsur hara mikro yang nantinya akan digunakan oleh tumbuhan untuk berbagai aktivitas hidupnya, seperti untuk tumbuh kembang organ tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji dan buah. Pembentukan buah dan bunga terkadang dapat terhambat karena salah satunya adalah tanaman tidak mendapatkan nutrisi hara dan air yang cukup di dalam tanah;
  • Pendangiran dan Penyiangan, Pendangiran dilakukan dengan cara mencangkul kecil-kecil di sekitar lokasi pusat tanaman tumbuh, tujuannya adalah supaya tanah di sekitar tanaman menjadi gembur sehingga penyerapan air dan nutrisi hara berjalan lebih optimal, sehingga tumbuh kembang tanaman akan berjalan lebih baik. Selama proses pendangiran, lakukan juga penyiangan, dimana penyiangan ini merupakan serangkai kegiatan perawatan tanaman yang ditujukan dengan membasmi, mengoret, mencabut, atau membersihkan lingkungan tempat tanaman tumbuh (pada bedengan) dari pertumbuhan gulma yang tidak terkendali (tumbuh banyak), sehingga tidak terdapat kompetisi rebutan unsur hara antara tanaman pare dengan rumput liar/gulma;
  • Pemberian Tiang Ajir (Para-Para). Tiang ajir atau biasanya disapa oleh beberapa rekan petani di daerah menyebutnya sebagai "para-para" ini terbuat dari bilah bambu yang dipotong-potong membentukan tongkat dengan panjang 1,5 sampai dengan 2 meter atau tiang ajir juga dapat menggunakan tiang dari ranting-ranting pohon setinggi 1 - 3 meter yang telah dikeringkan. Pemberian ajir ini dapat diberikan per tanaman dengan cara ditancapkan ke dalam tanah, atau memang mau dibuatkan gubuk-gubuk dari bilah bambu (ajir tersebut) yang memang disusun menyerupai gubuk/rumah-rumahan. Tiang ajir ini berfungsi sebagai tempat merambatnya sulur pare, serta sebagai tempat yang difungsikan untuk menggantung dan menopang buah agar lebih tersusun rapih; Sebagai tambahan petani juga harus membantu tanaman yang sudah menghasilkan sulur untuk segera dilekatkan pada tiang ajir tersebut supaya pertumbuhan sulur teratur, rapi, dan enak dilihat;
  • Pengontrolan Tanaman dari Hama dan Penyakit, dapat ditempuh dengan melakukan penyiraman dan pemberian berbagai pestisida yang setidaknya dapat menolong tanaman dari kemungkinan diserangnya tanaman dari hama maupun penyakit pada tanaman. Kontrollah tanaman setiap hari, berilah penangan segera ketika tanaman diserang hama dan penyakit. Biasanya jenis-jenis hama yang sering menyerang tanaman pare adalah wereng, ulat grayak, lalat buah (Drosophilla melanogaster). Untuk lalat buah mungkin dan biasanya dilakukan pembrongsongan buah dengan plastik transparan;
  • Pemupukan. Supaya tanaman pare lebih banyak menghasilkan buah berikan saja pupuk kandang organik dari kotoran ayam yang telah kering. Pemberian pupuk cukup diberikan 3 genggam setiap tanaman pada saat berumur 20 hari sejak tanaman awal. Pemberian pupuk tahi ayam kering ini dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali sembari diselingi dengan pemberian pupuk NPK mutiara dengan dosis 1 genggam tangan orang dewasa untuk tiap tanaman. Dengan melakukan cara ini, saya rasa hasil tanaman paria/pare akan semakin bagus, karena saya sendiri pernah mencobanya. Sekarang giliran anda.
Itulah tadi ulasan/penjelasan terkait dengan cara merawat tanaman pare (paria) agar cepat berbuah banyak dan tentunya akan menghasilkan buah pare yang lebih berkualitas tinggi. Selamat mempraktekkan, semoga hasil pertanian yang sedang anda geluti berjalan lancar. Aamiin. Jangan lupa baca: Cara Mencegah Agar Buah Pare Tidak Diserang Lalat Buah Drosophila melanogaster.



Artikel Terbaru

Cara Merawat Pare (Paria) Agar Cepat Berbuah Banyak
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar