Panduan Lengkap Budidaya Cabe Merah Agar Cepat Berbuah Lebat

Cabe merah merupakan komoditi ekspor Indonesia yang mengalami peningkatan harga secara internasional. Di pasaran, harga cabe merah melambung tinggi, terutama pada hari-hari besar nasional, dan justru terkadang bila harga cabe merah turun, petani bisa saja mengalami kerugian yang cukup drastis, dan dari sinilah budidaya cabe merah menjadi tantangan tersendiri bagi para petani maupun pekebun.

Pada lingkungan dengan curah hujan tinggi, terkadang buah cabai dapat cepat membusuk serta pada tanaman yang sedang masa pertumbuhan juga dapat mengalami kelebihan air sehingga tak heran apabila banyak petani yang mengeluhkan bahwa tanaman cabe yang mereka budidayakan layu secara mendadak bahkan ada yang langsung mati.

Pohon Cabe Merah Telah Berbuah Lebat
Pohon Cabe Merah Telah Berbuah Lebat, Foto Original By: Wahid Priyono (Guruilmuan)

Pada kesempatan ini, Guruilmuan akan mencoba untuk mengulas terkait dengan panduan khusus dalam melakukan budidaya cabai merah, wabil khusus dari jenis Capsicum annum L, yang merupakan jenis tanaman holtikultura buah asal Amerika, dan menyebar hingga ke penjuru dunia.

Kondisi cuaca dan iklim di Indonesia sangat mendukung dalam pembudidayaan cabe merah ini. Dimana cabe merah ini dapat tumbuh baik di lahan terbuka yang mendapatkan sinar matahari cukup sepanjang harinya. Tanaman cabe merah ini juga dapat tumbuh subur pada ketinggian lahan mulai dari 0 - 1.400 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Walaupun begitu, banyak para petani juga yang membudidayanya langsung menggunakan pot-pot polybag yang didesain sedemikian rupa dan langsung dirawat di sekitar halaman rumahnya. Di daerah dataran tinggi, tanaman cabe masih dapat tumbuh baik, namun produksi panennya tidak optimal dibandingkan dengan pembudidayaan yang dilakukan di daerah berdataran rendah.

Suhu 24 - 28 derajat celcius merupakan syarat tumbuh yang baik bagi tanaman cabe. Di atas suhu 32 derajat dan di bawah 15 derajat celcius juga sangat buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan cabai, sehingga penentuan kondisi tanam (lingkungan budidaya) juga harus diperhatikan secara seksama supaya hasil panen nantinya jauh lebih cepat dan buahnya banyak.

Cabe merah juga dapat dibudidayakan pada musim kemarau, dengan catatan harus terpenuhi ketercukupan airnya. Curah hujan yang dikehendaki untuk tumbuh-kembang cabe yakni 800 - 1.500 mm per tahun, dengan kelembaban udara 80 - 85%.

Pemilihan Benih Cabe Merah

benih/bibit cabe merah dapat dibeli langsung di toko bibit di pasaran atau melakukan pembenihan sendiri. Masyarakat petani telah mengenal dua jenis cabe merah yakni cabe merah besar dan cabe merah keriting. Dari kedua jenis cabe tersebut, masih terdapat ratusan varietas cabe, dari varietas lokal hingga varietas hibrida. Untuk pemilihan varietas bibit tanam cabai merah, sebaiknya sesuaikan dengan kondisi lingkungan budidaya di tempat masing-masing.

Benih cabe merah dapat diperoleh melaui dua cara, yakni dengan pembibitan sendiri atau dengan membeli bibitnya langsung di toko benih. Benih cabe hibrida sebaiknya diperoleh dari petani terpercaya yang telah menerapkan teknologi pemulihan benih secara modern. Sementara itu, untuk benih cabe lokal dapat diseleksi dari panen cabe terdahulu atau diperoleh dari sesama petani cabe yang telah membudidayanya.

Pembibitan dan Penyemaian

Teknik penyemaian untuk bibit cabe sebaiknya menggunakan polybag (baik dari daun-daunan/daun pisang maupun polybag plastik). Mengapa demikian? karena bibit cabe hibrida biasanya harganya mahal, kalaupun ditanam dengan cara disebar, maka dikhawatirkan bibit akan tumbuh berhimpitan satu sama lainnya, sehingga tidak semua tanaman bibit dapat dimanfaatkan.

Sebelum kegiatan penyemaian bibit, langkah yang harus dilakukan adalah menyiapkan campuran tanah, arang sekam padi, pupuk kompos/pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1, namun jika tidak terdapat arang sekam, silakan bisa menggunakan tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 2:1

Buatlah naungan untuk tempat penyemaian agar terhindar dari cahaya matahari berlebih atau hujan. Jika ada biaya, sebaiknya dapat dibuatkan jaring pelindung serangga dan hama. Susunlah pot polybag yang telah diisi media semai ke dalam naungan tersebut.

Rendamlah biji cabe pada air hangat selama kurang lebih 3 jam, lalu pilihlah bibit yang tenggelam, sementara bibit yang mengapung dibuang saja karena biasanya tidak akan tumbuh menjadi tanaman baru, ini merupakan bibit terburuk.

Setelah biji disiapkan, selanjutnya adalah memasukan biji ke dalam pot polybag dengan kedalaman 0,5 cm dan tutup dengan kompos, lalu basahi sedikit media tanam supaya kelembaban tanahnya terjaga dengan baik.

Setelah itu, adalah menyiram secara rutin media tanam di dalam polybag setiap pagi dan sore hari. Cara penyiramannya adalah dengan menutup wadah polybag dengan kertas koran, lalu siram hingga basah. Sementara itu, bibit cabe merah akan tumbuh kira-kira 3 - 4 hari.

Bibit Semai Cabe Merah Lado F1 Hibrida Di Wadah Polybag
Bibit Semai Cabe Merah Lado F1 Hibrida Di Wadah Polybag, Foto Original By: Wahid Priyono (Guruilmuan)

Bibit cabe merah sudah siap dipindahkan di lahan terbuka setelah berumur 20 - 25 hari atau setelah tumbuh 4 - 5 helai daun muda. Sebaiknya lebihkan 10% dari kebutuhan bibit. Sebagai contoh, untuk pembudidayaan cabe merah dalam satu hektar lahan dibutuhkan bibit tanam sebanyak 15.000, maka lebihkan setidaknya 10% untuk tindakan penyulaman jika sewaktu-waktu ada tananam yang gagal tumbuh atau mengalami kematian mendadak.

Pengolahan Tanah

Dalam budidaya cabe merah, pengolahan tanah di lahan terbuka sangatlah penting. Pengolahan tanah yakni dengan cara membersihkan terlebih dahulu lahan dari kemungkinan adanya gulma (rumput-rumput liar), bebatuan krikil, kayu, plastik, dan benda-benda non-hidup lainnya. Setelah lahan dibersihkan selanjutnya bajaklah/cangkul tanah hingga menjadi cukup halus, kemudian buat bedengan berbentuk memanjang yakni membujur dari arah utara ke selatan. Lebar bedengan adalah satu meter dengan tinggi 25 - 40 cm, serta jarak antar bedengan yakni 60 cm. Sedangkan untuk panjang bedengan disesuaikan saja dengan kondisi lahan yang tersedia. Dan untuk memudahkan dalam pemeliharaan, sebaiknya panjang bedengan dapat dibuatkan sepanjang 15 - 20 meter. Di antara satu bedengan dengan bedengan lainnya sebaiknya dibuatkan saluran drainase air yang baik, sebab tanaman cane merah tidak menyukai lahan yang terlalu basah.

Budidaya cabe merah membutuhkan lahan dengan tingkat keasaman tanah (pH) yakni 5,7 - 7. Jika pH tanh rendah (bersifat asam), maka akar, daun, dan batang tanaman cabe akan mudah pucat, mudah terserang penyakit dan virus. Tanah yang pH-nya asam bisanya banyak ditumbuhi rumput teki dan ilalang. Jika pH tanah terlalu asam, maka dapat menggunakan kapur dolomit 2 - 4 ton/ha lahan untuk menetralisirnya sehingga pH tanah menjadi netral (pH sekitar 6,5 - 7).

Di atas bedengan, sebaiknya diberikan mulsa plastik warna silver atau perak kehitaman. Pemberian mulsa ini bertujuan supaya kelembaban tanah terjaga, mencegah erosi tanah, mengendalikan rumput liar/gulma, serta menjaga kebersihan lingkungan kerja pertanian. Jika tidak ada mulsa, penggunaan jerami padi juga dapat membantu dalam menekan erosi pada tanah serta menjaga kelembaban tanah di sekitar pusat tanaman cabe tumbuh.

Selanjutnya yakni membuat lubang tanam di atas bedengan sebanyak dua baris dalam tiap bedengan dengan jarak 50 - 60 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuatkan tidak sejajar (zig-zag/selang seling/tidak sejajar), hal ini bertujuan untuk mengatur sirkulasi angin, pengeturan drainase kelembaban air di tanah, dan penetrasi sinar matahari sepanjang hari. Diameter dan kedalaman lubang tanam yaitu kurang lebih 10 cm, atau dapat disesuaikan dengan ukuran polybag yang digunakan.

Proses Penanaman Bibit Cabe Merah

Kegiatan pemindahan bibit cabe merah dari wadah polybag dilakukan setidaknya umur 3 minggu atau setidaknya bibit semai telah mempunyai daun sebanyak 3 - 5 helai. Penanaman cabe merah dilakukan serentak dalam satu hari, yakni pada pagi atau sore hari.

Cara penanaman cabe yakni dengan menyobek dan membuka wadah polybag menggunakan gunting atau pisau tajam. Kemudian masukan bibit cabe merah beserta media tanam ke dalam lubang tanam yang telah disediakan. Jaga agar media semai tidak pecah/mengalami erosi. Setelah bibit ditanam, selanjutnya yaitu menyiram bibit yang telah dipindahkan tadi dengan air bersih. Lalu tugas teraturnya adalah mengontrol tanaman hingga menjelang kegiatan pemanenan.

Kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Cabe Merah

Ada beberapa kegiatan dalam perawatan dasar tanaman cabe merah. Karena bagaimanapun juga proses penanaman dan perawatan tanaman cabe sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup tanaman, serta mempengaruhi faktor tinggi rendahnya produktivitas hasil panen. Berikut ini ada beberapa hal dalam kegiatan perawatan tanaman cabe merah, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Penyiraman, dilakukan apabila tanah di sekitar tempat tumbuh tanaman menjadi kering. Penyiraman dapat dilakukan sembari menggenangi bedengan dengan air irigasi. Usahakan airnya juga jangan terlalu berlebih, karena bagi tanaman yang baru ditanam masih mempunyai akar yang belum terlalu kuat, sehingga perlu adaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Penggenangan bedengan dapat dilakukan tiap 2 minggu sekali;
  • Penyulaman tanaman dilakukan sekurang-kurangnya adalah satu sampai dua minggu pertama. Penyulaman dilakukan dengan tujuan untuk menggantikan tanaman yang mati atau rusak;
  • Pada budidaya cabe merah/cabe hijau memang membutuhkan tiang ajir (tongkat bambu) untuk menopang tanaman agar tidak mudah goyah/rebah. Tancapkan ajir dengan jarak 4-5 cm dari pangkal batang tanaman. Pemasangan ajir sebaiknya 10 hari sejak pemindahan bibit di lahan terbuka (bedengan). Selanjutnya adalah pengikatan tanaman pada tiang ajir setelah tanaman berumur 25 - 30 hari;
    Tanaman Cabe Merah Diberikan Ajir/Tiang Dari Tongkat Bambu
    Tanaman Cabe Merah Diberikan Ajir/Tiang Dari Tongkat Bambu, Foto Orisinil By: Wahid Priyono
  • Penyiangan gulma (rumput liar) dilakukan apabila diperlukan saja;
  • Pemupukan susulan dilakukan tiap 2 minggu sekali atau 8 kali hingga panen terakhir. Pemupukan susulan dilakukan dengan cara membuat lubang di dekat pusat tanaman lalu masukan pupuk organik cair (POC) yang telah dibuat ke dalam masing-masing lubang pengecoran pupuk. Baca: Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair POC Yang Baik dan Benar. Selanjutnya adalah menyiramkan POC tersebut di setiap tanaman, atau bisa juga ditambahkan pupuk NPK pada campuran tersebut.
  • Perempelan atau pemotongan tunas tanaman cabe merah dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu (untuk cabe yang dibudidaya di daerah berdataran rendah), dan umur 1 bulan untuk cabe yang ditanam di daerah dataran tinggi. Cara perempelannya adalah dengan memotong tunas aksiler (tunas samping) yang ada pada ketiak daun dengan menggunakan gunting yang disterilkan menggunakan air panas, atau dapat menggunakan tangan;
  • Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabe juga sangat diperlukan supaya tanaman tetap terkontrol kesehatannya. Baca juga: Jenis Hama dan Penyakit Pada Tanaman Tomat dan Cabai Holtikultura Serta Cara Penanggulangannya.
Aktivitas Pemanenan Budidaya Cabe 

Dalam budidaya cabe merah, biasanya cabe merah dapat dipanen ketika sudah berumur 75 - 80 hari sejak tanam awal. Pemanenan cabe dilakukan secara bertahap, artinya dapat dilakukan tahap demi tahap dan ini tentunya disesuaikan dengan jenis/varietas yang ditanam, cepat lambatnya pembungaan dan proses penghasilan buah cabe, serta faktor kondisi lahan.

Buah Cabe Merah Sudah Siap Dipanen
Buah Cabe Merah Sudah Siap Dipanen, Dokumentasi Foto Original Oleh: Wahid Priyono


Pemanenan secara bertahap, dapat dilakukan setiap 3 - 5 hari sekali dan tentunya petani harus melihat apakah cabenya sudah berwarna merah atau sudah tua?. Untuk memperkuat harga jual di pasaran, sebaiknya pemetikan buah cabai harus sampai pada tangkai buahnya, hal ini bertujuan untuk memperpanjang umur buah ketika telah berada di tengkulak atau pedangan lain di pasaran.

Produktivitas panen cabe merah umumnya mencapai rerata 10-14 ton per hektar lahan tanam, hal ini tergantung dari jenis veritas cabai yang ditanam, faktor ketekunan dalam pembudidayaan, serta teknik penanaman dan perawatan tanaman. Yakinlah bawah perawatan dan teknik penanaman cabe yang baik dan benar, tentu akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman mulai dari menghasilkan bunga hingga ke buahnya yang lebih cepat berbuah lebat. Pada budidaya yang lebih baik, biasanya hasil panen dapat mencapai 20 ton/hektar lahan tanam.

Hasil Panen Cabe Merah Dalam Ember
Hasil Panen Cabe Merah Dalam Ember, Foto by: Wahid Priyono (Guruilmuan)

Demikian itulah penjelasan lengkap tentang: "Panduan Lengkap Budidaya Cabe Merah Agar Cepat Berbuah Lebat", semoga bermanfaat untuk rekan-rekan petani, pekebun, dan penggemar budidaya tanaman. Jangan lupa baca artikel terkait: Budidaya Cabai Merah Lado F1 Agar Berbuah Lebat dan Menguntungkan Bagi Petani.

Artikel Terbaru

Panduan Lengkap Budidaya Cabe Merah Agar Cepat Berbuah Lebat
4/ 5
Oleh

Hallo Sobat Petani

Suka dengan Artikel di Atas? Silakan Berkomentar